SWEETAS REVENGE
hey.. ketemu lagi nih abang-abang dan none-none Hard-Core, ane mau posting tentang band Indonesia lagi yang identik dengan scream.. sudah pada tau kan Band asal Jakarta ini.. yukk kita telusuri lebih dalam.
Sweet as Revenge secara resmi berdiri di Jakarta pada awal November
2003. Dimulai dari pertemuan Max, Qzoot (gitar) dan Febri (bass) di
sebuah distro di Jakarta.

Berawal dari obrolan mengenai interest yang sama pada genre
post-hardcore, kemudian berlanjut dengan keinginan untuk membuat sebuah
band yang memainkan musik post-hardcore itu sendiri. Waktu berjalan,
dan berdirilah Sweet as Revenge. Nama yang unik, karena semua personil
awal di band ini pernah merasakan pengalaman pahit dengan band-band
mereka yang terdahulu. Dan menjadikan Sweet as Revenge sebagai ajang
pembuktian. Bahwa mereka akan bisa menjadi lebih baik.Berawal dari hanya berlatih di studio, kemudian mereka memutuskan untuk
merekam demo mereka yang pertama. Lagu pertama mereka berjudul “Broken
Lines and Empty Smile”. Bermodalkan satu lagu sendiri serta beberapa
lagu cover, Sweet as Revenge mulai merambah panggung-panggung di
berbagai acara komunitas di Jakarta. Tampil dengan hanya ditonton
segelintir orang sebagai band pembuka, atau tampil paling akhir sebagai
band penutup telah mereka rasakan. Hal itu tidak membuat mereka patah
semangat, tapi dianggap sebagai pengalaman yang akan memperkuat mereka
sebagai sebuah band. Lagu “Broken Lines and Empty Smile” akhirnya
menarik minat dE Records. Lagu tersebut direkam ulang untuk disertakan
dalam kompilasi “Anthems of Tomorrow (dE Records, 2004). Sebuah album
kompilasi yang berisi band-band bergenre post-hardcore dan sejenisnya.
Lagu “Broken Lines and Empty Smile” juga sempat merajai chart MTV
Cutting Edge selama beberapa minggu. Sebuah prestasi yang membanggakan
untuk sebuah band yang masih berumur sangat muda. Hal ini juga yang
mengangkat nama mereka ke permukaan dan mulai dikenal oleh publik.
Seiring dengan berjalannya waktu, serta perbedaan visi, misi dan
kepentingan dari masing-masing personil, mengakibatkan beberapa kali
pergantian personil serta perubahan musikalitas Sweet as Revenge secara
keseluruhan. Setelah melewati proses rekaman yang panjang, hasil karya
mereka dapat didengar pada sebuah mini album berjudul “Birth of
Expectations (Self Released, 2008)” yang dirilis pada 5 Januari 2008.
Sebuah mini album berisi 6 lagu yang merefleksikan pahit dan manisnya
kehidupan mereka. Baik sebagai band ataupun sebagai individu
masing-masing personil. Rilisnya mini album “Birth of Expectations”
mendapat respon yang cukup baik. Acara Release Party mini album itu
sendiri dihadiri oleh sekitar 700 orang penonton. Jumlah yang cukup
fantastis. Singel mereka yang berjudul “Potret Kehampaan” juga sering
terdengar di radio.

Selepas rilisnya mini album “Birth of Expectations”, Sweet as
Revenge semakin aktif bergerilya dari panggung ke panggung dan mulai
merambah media. Mulai dari panggung acara komunitas, pensi SMA, acara
kampus, live performance, promo dan interview di radio, semua dilibas
habis. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menambah jam terbang saja,
tetapi juga sebagai usaha untuk menjangkau pendengar baru, mereka yang
sama sekali tidak mengenal Sweet as Revenge. Terbukti cara ini cukup
ampuh, banyak yang akhirnya jatuh hati kepada band ini setelah mereka
mendengar dan menyaksikan langsung penampilan Sweet as Revenge. Sebagai
salah satu band generasi awal dari booming genre post-hardcore di
tanah air, Sweet as Revenge berusaha untuk terus konsisten dan tidak
terbawa arus trend musik yang sangat cepat berganti. Sampai saat ini,
formasi terakhir Sweet as Revenge adalah: Dinand (vokal), Qzoot
(gitar), Mamie (gitar), Febri (bass) dan Nanda (drum). Perjalanan dari
panggung ke panggung, konflik demi konflik serta pengalaman hidup dari
masing-masing personil telah memperkaya pengalaman Sweet as Revenge
sebagai sebuah band. Hal ini membuat mereka berusaha untuk lebih solid
dan konsisten dalam berkarya. Sweet as Revenge akan terus
mempertahankan eksistensinya serta melahirkan karya-karya yang dapat
menghibur penggemar musik dimanapun mereka berada.

Profil Personil:
Ferdinand S.P Pasaribu – Vokal
1 Mei 1984
Fav bands: AFI, Misfits, Bring Me the Horizon
Dian Putra Agung – Gitar, Vokal
24 Juni 1983
Fav bands: AFI, From Autumn to Ashes, The Clash
Rachmat Firdaus – Gitar
11 September 1984
Fav bands: Helloween, Dillinger Escape Plan, Misfits
Febri Haryanto – Bass, Vokal
23 Februari 1982
Fav Bands: The Cure, Black Sabbath, Envy
Ananda Fitria Intan Permata Lestari – Drum
19 Mei 1988
Fav bands: From First To Last, Funeral for a Friend
No comments:
Post a Comment